MUHASABAH KIRIM GAMBAR DI WHATSAPP
Sejak 23 September 2017 - 20 Juni 2018, hp saya mencatat pengiriman gambar (foto) dengan format JPG melalui whatsapp, baik individu maupun grup, sebanyak 485 file, sebesar 47,3 MB (49,607,201,00 bytes). Tentu saja, jumlah "isi gambarnya (foto)" tidak sebanyak jumlah file-nya, karena beberapa kali saya mengirim satu gambar (foto) yang sama kepada beberapa orang.
Lalu, berapa file gambar (foto) yang saya terima dari orang lain melalui whatsapp, baik individu maupun grup? Terus terang saya menerima lebih banyak, walaupun saya sudah membatasi dengan cara mengosongkan semua pilihan unduhan otomatis terhadap semua jenis file, baik dengan data maupun wifi. Selain itu, saya sering menghapus gambar (foto) yang terlanjur saya unduh, namun saya anggap sebaiknya dihapus. Karena itu, catatan jumlah gambarnya (foto) saya abaikan saja.
Bagaimana dengan file-file lain, seperti teks, video, dokumen, suara, dan animasi? Saya males mencari, apalagi menghitungnya. Sebab, kalau jenis file teks tentu saja sangat banyak. Video, dokumen, suara, dan animasi termasuk tidak terlalu banyak. Yang jelas, database file per minggu di hp saya rata-rata mencapai 200 MB.
Apakah semua file di whatsapp itu penting? Tentu saja ini sangat relatif dan subyektif. Di satu sisi, lebih dari separuh semua file di whatsapp saya, menurut saya, berisi sampah. Namun di sisi lain, saya selaku penikmat sampah pesan sebagai tontonan, meski file-file tersebut adalah sampah, tetapi memiliki makna penting bagi keberlangsungan hidup manusia pengguna whatsapp. Sebut saja, misalnya, menjaga hubungan kekeluargaan, persahabatan, dan juga permusuhan.
Gambar (foto), menurut para ahli komunikasi visual, memiliki pesan yang kompleks. Salah satu ungkapan yang paling umum adalah gambar dapat berbicara dengan ribuan kata. Meski demikian, banyak gambar (foto) yang tersebar di whatsapp itu masih ditambah dengan kata. Artinya apa? Saya pun jadi ngantuk kalau memikirkannya..
Post a Comment